Cara Tes Kehamilan Dengan Garam: Akurat atau Mitos Belaka?
Sebelum beli testpack, banyak yang mencoba cara alami ini. Simak cara tes kehamilan dengan garam, cara membacanya, dan penjelasan medis di baliknya.
dr. Andini Putri
Penulis
Saat mengalami telat haid (amenorea), rasa penasaran “Apakah saya hamil?” seringkali membuat kita tidak sabar menunggu ke apotek untuk membeli test pack. Di tengah kepanikan dan antusiasme ini, banyak wanita yang mencoba metode alternatif warisan nenek moyang, salah satunya adalah Tes Kehamilan dengan Garam.
Metode ini populer karena murah, mudah, dan bahannya pasti ada di setiap dapur. Namun, sebelum Anda mencobanya, muncul pertanyaan besar: Seberapa akurat tes ini? Apakah ini sains atau sekadar mitos?
Artikel ini akan membahas tuntas cara melakukan tes kehamilan dengan garam, cara membaca hasilnya, serta penjelasan medis di baliknya.
1. Persiapan Alat & Bahan (DIY)
Untuk melakukan eksperimen rumahan ini, Anda memerlukan peralatan sederhana yang bersih. Kebersihan wadah sangat penting agar tidak merusak hasil reaksi kimia.
Bahan yang Dibutuhkan:
- Garam Dapur: 2-3 sendok makan. Gunakan garam meja halus (putih bersih) agar lebih mudah larut. Hindari garam kasar atau garam berbumbu.
- Wadah Bening: Gelas plastik atau kaca transparan (wajib bening agar bisa melihat perubahan warna/tekstur).
- Urin Pagi Hari: Ini kuncinya! Gunakan urin pertama saat bangun tidur (first morning urine). Mengapa? Karena pada pagi hari, konsentrasi hormon kehamilan hCG (human Chorionic Gonadotropin) berada di level tertinggi dan belum terencerkan oleh air minum.
2. Langkah-Langkah Pengujian
Ikuti instruksi ini secara berurutan:
- Tampung Urin: Pipis di wadah bersih pertama.
- Siapkan Garam: Masukkan garam ke wadah bersih kedua (gelas transparan).
- Campurkan: Tuangkan urin yang sudah ditampung ke dalam gelas berisi garam secara perlahan.
- Tunggu: Jangan diaduk! Biarkan campuran tersebut bereaksi secara alami. Diamkan selama 5-10 menit. Beberapa sumber bahkan menyarankan menunggu hingga beberapa jam.
3. Cara Membaca Hasil (Positif vs Negatif)

Perhatikan perubahan yang terjadi pada gelas tersebut.
A. Tanda Positif HAMIL (+)
Reaksi dikatakan positif jika terjadi perubahan fisik yang mencolok pada campuran garam dan urin, seperti:
- Perubahan Tekstur: Muncul gumpalan putih menyerupai “susu kental” atau keju (cheesy/milky).
- Berbusa (Fizzy): Muncul buih atau busa yang cukup banyak di permukaan, mirip seperti saat minuman bersoda dituang.
- Teori: Hormon hCG dalam urin ibu hamil bereaksi dengan garam membentuk endapan protein tersebut.
B. Tanda Negatif TIDAK HAMIL (-)
Hasil dikatakan negatif jika:
- Tidak Ada Perubahan: Urin tetap cair dan bening (atau kuning jernih).
- Garam Mengendap: Garam hanya turun ke dasar gelas tanpa ada reaksi buih atau gumpalan.
4. Fakta Medis & Tingkat Akurasi
Perlu ditegaskan: Tes Garam TIDAK Memiliki Dasar Ilmiah yang Valid. Dunia medis modern tidak mengakui tes ini sebagai alat diagnostik. Mengapa hasilnya bisa “Positif” palsu?
- Kandungan Protein: Jika Anda sedang tidak hamil tapi urin Anda mengandung protein tinggi (albuminuria) karena masalah ginjal, garam tetap bisa bereaksi menggumpal.
- pH Urin: Tingkat keasaman urin setiap orang berbeda-beda, yang bisa memicu reaksi buih dengan garam.
Jadi, akurasi tes ini bisa dibilang “Hit or Miss” (Untung-untungan).
Kesimpulan
Tes kehamilan dengan garam boleh saja dilakukan untuk “seru-seruan” atau menjawab rasa penasaran sementara di pagi buta.
- Jika hasilnya Positif (Berbusa): Jangan senang dulu. Segera beli Test Pack di apotek untuk konfirmasi. Test Pack bekerja mendeteksi hCG dengan antibodi spesifik yang akurasinya 99%.
- Jika hasilnya Negatif: Belum tentu Anda tidak hamil. Mungkin kadar hormon masih rendah. Tunggu telat haid 1 minggu lagi dan coba tes ulang dengan alat medis.
Jadilah wanita cerdas, gunakan tes garam sebagai hiburan, bukan vonis medis!